Palembang | MataElang.news – Masih adanya pemberitaan negatif di media online tidak melemahkan semangat Kepala SMAN 18 Palembang, H. Heru Supeno S.Pd, M.Si dalam berkerja. Hal itu dianggap Heru dinamika yang harus dihadapi sebagai pemimpin.
Terbaru, isu adanya biaya yang dikenakan ke para alumni untuk mengambil ijazah menerpa SMAN 18 Palembang. Hal ini jelas dibantah Heru karena sangat tidak sesuai dengan kenyataan.
“Saya tegaskan isu itu tidak benar. Ada beberapa siswa yang memang belum mengambil ijazah. Berdasarkan keterangan bagian tata usaha, yang bersangkutan bekerja di luar Palembang. Ada juga yang belum mengambil ijazah dengan alasan belum diketahui,” kata Heru, Kamis (23/05/2024)
Selanjutnya Heru mengatakan, bahwa sekolah tidak pernah menahan ijazah karena masalah keuangan komite. Bagi yang mau ambil ijazah sekolah sangat senang dan silahkan datang langsung.
“Justru sekolah nih merasa khawatir jika ijazah tidak segera diambil. Apalagi sekolah tidak memiliki keamanan brankas penyimpanan ijazah. Bagi yang merasa belum mengambil silahkan diambil,” ungkap Heru.
Sebagai langkah sosialisasi, pihak SMAN 18 Palembang bahkan sudah mengumumkan melalui media sosial sekolah seperti Instagram. Tujuannya tentu agar para alumni yang belum mengambil ijazah segera mengambil.
“Sekolah tetap akan berusaha menjaga. Tetapi sekolah tidak bertanggung jawab jika terjadi kehilangan, kerusakan, maupun kebakaran kalau tidak diambil dalam jangka waktu yang lama,” ungkap Heru.
Khusus menyangkut siswa yang berinisial LF yang lulus tahun 2022 hingga sekarang belum menerima ijazah Heru menyatakan, berdasarkan dokumen di sekolah inisial LF ( Leandra Faraneda) bukan lulus tahun 2022, tapi lulus tahun 2020. Ijazahnya pun sudah diambil yang bersangkutan.
“Untuk 2022 tidak ada alumni berinisial LF. Kepada inisial LF kalau memang ada silakan datang ke sekolah dan ambil ijazahnya. Pengambilan ijazah tidak ada kaitan dengan uang komite,” pungkas Heru.
Sementara itu, salah satu alumni SMAN 18 Palembang, Desi Purwati merasa heran dengan adanya pemberitaan kalau ambil ijazah harus membayar sejumlah uang. Menurutnya, saat mengambil ijazah dirinya dan para alumni tidak pernah merasa dipersulit oleh SMAN 18 Palembang.
“Coba dicek lagi hal itu. Alumni datang saja ke sekolah kalau mau ambil ijazah. Saya dan teman-teman tidak pernah dipersulit. Daripada alumni bercerita ke mana-mana lebih baik ke sekolah dan menanyakan langsung,” saran Desi.*